CNR MEDIA CENTER
Kelestarian Danau Tondano kian memprihatinkan saja. Dari tahun ke tahun, keberadaan danau terbesar di Indo-nesia Timur tersebut belum mampu mendatangkan Pen-dapatan Asli Daerah (PAD) bagi pemerintah daerah setempat. Sejumlah kalangan pun mengusulkan agar danau tersebut diserahkan kepada pihak swasta ter-masuk investor, untuk mengelolanya.
Terkait hal ini, Bupati Mina-hasa, Stefanus Vreeke Runtu, tidak menolak dan membuka diri kepada investor siapa saja, baik dalam dan luar negeri, berinves-tasi di Danau Tondano. “Kita persilahkan siapa saja investor mengelola Danau Tondano. Jika ada, tentu akan mendatangkan keuntungan bagi daerah kita. Apalagi saat ini daerah kami bu-tuh investor untuk mempercepat pembangunan,” kata SVR pada sejumlah wartawan, belum lama ini.
Menurutnya, Pemkab Minahasa memang terus berupaya meles-tarikan keberadaan danau ter-sebut. Salah satunya dengan menggelar agenda pariwisata yakni Festival danau Tondano, yang siap digelar pada penghujung tahun ini. Di samping itu, kata bupati, pemerintah daerah sedang giat-giatnya memberantas Eceng Gondok yang tumbuh subur. “Kita berharap kebijakan kerja bakti massal bagi PNS setiap minggu, akan memberi dampak. Saat ini kita juga sedang menunggu proses kehadiran kapal pembasmi eceng gondok,” katanya.
Seperti diketahui, sejumlah kalangan mengusulkan agar danau tersebut dikelola investor, semisal, membangun arena wisata air. “Kembangkan saja bisnis pariwisata di Danau Tondano. Bikin seperti di Genting, Malaysia yang ada kereta gantung. Atau bangun wisata mirip Ancol dan lainnya,” kata Donny Ma-sengi, seorang pengusaha sukses di Jakarta asal Minahasa
Kelestarian Danau Tondano kian memprihatinkan saja. Dari tahun ke tahun, keberadaan danau terbesar di Indo-nesia Timur tersebut belum mampu mendatangkan Pen-dapatan Asli Daerah (PAD) bagi pemerintah daerah setempat. Sejumlah kalangan pun mengusulkan agar danau tersebut diserahkan kepada pihak swasta ter-masuk investor, untuk mengelolanya.
Terkait hal ini, Bupati Mina-hasa, Stefanus Vreeke Runtu, tidak menolak dan membuka diri kepada investor siapa saja, baik dalam dan luar negeri, berinves-tasi di Danau Tondano. “Kita persilahkan siapa saja investor mengelola Danau Tondano. Jika ada, tentu akan mendatangkan keuntungan bagi daerah kita. Apalagi saat ini daerah kami bu-tuh investor untuk mempercepat pembangunan,” kata SVR pada sejumlah wartawan, belum lama ini.
Menurutnya, Pemkab Minahasa memang terus berupaya meles-tarikan keberadaan danau ter-sebut. Salah satunya dengan menggelar agenda pariwisata yakni Festival danau Tondano, yang siap digelar pada penghujung tahun ini. Di samping itu, kata bupati, pemerintah daerah sedang giat-giatnya memberantas Eceng Gondok yang tumbuh subur. “Kita berharap kebijakan kerja bakti massal bagi PNS setiap minggu, akan memberi dampak. Saat ini kita juga sedang menunggu proses kehadiran kapal pembasmi eceng gondok,” katanya.
Seperti diketahui, sejumlah kalangan mengusulkan agar danau tersebut dikelola investor, semisal, membangun arena wisata air. “Kembangkan saja bisnis pariwisata di Danau Tondano. Bikin seperti di Genting, Malaysia yang ada kereta gantung. Atau bangun wisata mirip Ancol dan lainnya,” kata Donny Ma-sengi, seorang pengusaha sukses di Jakarta asal Minahasa
Tidak ada komentar:
Posting Komentar